Narutopedia Indonesia
Advertisement
Narutopedia Indonesia

Himawari Uzumaki (うずまきヒマワリ, Uzumaki Himawari) adalah penduduk desa Konohagakure, juga sebagai anggota Klan Uzumaki, dan kerabat Klan Hyūga.

Latar Belakang[]

Uzumaki Family at one morning

Himawari dengan keluarganya.

Himawari adalah anak kedua dari Naruto Uzumaki dan Hinata Hyūga. Pada suatu pagi bersalju, Himawari dan kakaknya Boruto bergegas untuk menyapa ayah mereka yang berlatih di luar, dan dengan penuh semangat meminta dia untuk bermain bersama mereka. Ketika mereka mulai permainan bola salju, Hinata dengan senang hati memutuskan untuk bergabung, dan Naruto memperingatkan anak-anaknya bahwa ketika ibu mereka mulai serius, dia sangat kuat.[3]

Bertahun-tahun kemudian, pada hari Naruto akan dilantik sebagai Hokage Ketujuh, Himawari ingin membawa mainan pandanya saat upacara, tetapi Boruto takut bahwa ia akan mempermalukan dirinya dan mencoba untuk mengambil boneka itu darinya. Ketika kepala panda robek karena tarik-menarik antara keduanya, Himawari, ditengah kemarahannya, membangunkannya Byakugan dan menyerang Boruto, meskipun sudah meminta maaf. Naruto, yang merasakan niat membunuh, tiba dan melindungi Boruto, namun terkena serangan Himawari. Takut pada serangan yang bisa mengalahkan ayahnya, Boruto mencoba lari dari Himawari, tapi dia sudah tahu kakaknya bersembunyi di lemari.[2]

Kepribadian[]

Himawari adalah anak yang ceria dan baik hati, serta penuh perhatian dan penasaran, dia memberi tahu ibunya jika pamannya Neji ingin bunga matahari dan membawakan untuknya. Dia juga peduli terhadap kakaknya, meskipun sebaliknya. Berbeda dengan kakaknya, Himawari sangat dewasa meskipun masih usia muda, karena ia membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga dengan cukup sabar, mendukung, dan pengertian pada ayahnya yang sering ada tugas Hokage, tetapi Himawari, sekali-kali, merindukan ayahnya ada di rumah.[4] Himawari memiliki keterikatan yang sangat dekat dengan orang tuanya, karena ia memanggil mereka sebagai "Mama" dan "Papa". Ketika Hinata terluka selama serangan Momoshiki dan Kinshiki, Himawari tinggal di samping tempat tidur ibunya saat ia disembuhkan oleh Sakura, dengan cemas mengawasi dan memegang tangannya.

Pada saat yang sama, Himawari bukan tanpa sifat pemarah. Ketika diprovokasi, dia bisa menjadi sangat konfrontatif, menunjukkan sisi menakutkan dan kekerasan mirip dengan dia neneknya. Cukup untuk membuat Boruto lari dan bersembunyi dari dia.[2]

Penampilan[]

Himawari mewarisi rambut biru gelap ibunya, dengan poni lurus dan potongan hime. Seperti kakaknya, rambutnya menjalar keluar di samping dan belakang, dan dia memiliki ahoge (アホ毛; Secara harfiah berarti "rambut kebodohan") di bagian atas kepalanya, yang menyerupai batang daun. Dia mewarisi mata biru ayahnya dan tanda kumis di setiap pipi — yang dipengaruhi oleh chakra Kurama, sebagai keturunan jinchūriki, rambut yang sulit diatur dan bagian mulut.[1]

Dalam The Last: Naruto the Movie, ia mengenakan sweater pink, rok tiga lapis warna putih berkibar, celana hitam, dan sepasang sandal merah muda datar. Dia juga mengenakan manik karet rambut kembar hijau cerah pada ahogenya. Dalam epilog, Himawari mengenakan kemeja kuning berkerah, lengan panjang dengan pola garis silang oranye yang menyerupai bunga matahari, dan celana pendek merah labu. Dia juga mengenakan sandal shinobi kuning.

Dalam Boruto: Naruto the Movie, dia memakai sweater kuning cerah lengan panjang dengan kemeja bawah biru yang memiliki pola seperti kelopak, dan rok merah muda berkibar dua-lapis. Dia juga memakai stoking hitam, panjang terbuka berujung dan sandal shinobi fuchsia.

Kemampuan[]

Meskipun masih berusia muda, Himawari telah menunjukkan potensi besar, bisa menakut-nakuti saudara ketika marah, dan melumpuhkan ayahnya yang setingkat Kage dengan satu pukulan.

Byakugan[]

Himawari's Byakugan

Himawari membangkitkan byakugan.

Sebagai warisan dari Klan Hyūga, Himawari membangkitkan Byakugan karena marah setelah mainan favoritnya rusak.[2] Jika diaktifkan, mata birunya berubah menjadi karakteristik putih dan sifat khusus dari byakugan. Dengan itu, dia memiliki pandangan x-ray 360° (kecuali untuk blind spot kecil di tulang dada bagian atas), dan dapat melihat sistem jalur chakra.

Taijutsu[]

Himawari knocks out Naruto

Himawari menyerang ayahnya.

Berbarengan dengan Byakugan, Himawari dapat menggunakan gaya taijutsu Tinju Halus. Hal ini memungkinkan dia untuk menyuntikkan chakra pada tenketsu lawan untuk melumpuhkan targetnya dengan kontak minimal. Menurut Hinata, serangan tunggal dari Himawari cukup kuat untuk membuat orang tidak sadar selama satu hari.[2] Himawari juga menunjukkan kekuatan menipu dan kecepatan, mampu melempar Boruto keluar dari kamar dan menyerang Naruto saat kurang waspada.

Epilog[]

Himawari and Hinata

Himawari dan ibunya mengunjungi makam Neji.

Himawari ditemani ibunya mengunjungi makam pamannya, Neji, menanyakan apakah dia ingin bunga matahari yang dia bawakan. Hinata mengatakan padanya bahwa dia akan senang, karena nama Himawari sama seperti bunga matahari (dalam bahasa Jepang). Dia mengatakan waktu berikutnya dia ingin pergi dengan kakaknya.[5]

Boruto: Naruto the Movie[]

Untuk halaman utama, lihat: Boruto: Naruto the Movie

Pada hari ulang tahunnya, Himawari dan ibunya membersihkan ruang kerja Naruto ketika ia menemukan jaket compang-camping tua ayahnya dan menunjukkan kepada ibunya, yang membuat senyum ibunya. Kemudian, mereka bertemu dengan Boruto dan rekan timnya di desa dan Himawari dengan semangat mengatakan kepadanya bahwa mereka harus bergegas pulang untuk ulang tahunnya. Pada malam harinya, Naruto tidak mampu menghias rumah untuk merayakan acara tersebut dan sebaliknya mengirim klon bayangan, yang akhirnya menghilang dan menjatuhkan kue ulang tahunnya. Hal ini membuat marah Boruto, yang sudah memperingatkan Naruto untuk tidak melewatkan acara tersebut, meskipun Himawari tidak terlalu marah daripada kakaknya.

Ketika Boruto pulang, setelah berhasil melewati babak kedua Ujian Chūnin, Himawari bersemangat mengucapkan selamat kepadanya. Dia kemudian menghadiri putaran terakhir dari Ujian Chūnin dengan ibunya untuk menonton pertarungan Boruto dengan Shikadai. Himawari bersorak ketika Boruto memenangkan pertarungan, tapi ia akhirnya didiskualifikasi karena curang. Himawari bertanya pada ibunya jika Boruto melakukan sesuatu yang buruk, tapi Hinata tetap diam dan hanya memeluknya tanpa benar-benar menjawab. Ketika Momoshiki dan Kinshiki tiba-tiba muncul dan menyerang arena, ia melarikan diri dengan ibunya. Setelah serangan, ketika Hinata terluka ketika mencoba untuk melindungi Naruto, Himawari cemas berdiri di samping tempat tidur ibunya, memegang tangannya saat dia disembuhkan oleh Sakura Uchiha.

Setelah pertempuran usai, Himawari sarapan dengan keluarganya. Saat ayah dan kakaknya siap untuk memulai hari itu, dia mengatakan kepada ayahnya untuk tidak melupakan makan siangnya dan memberikan itu kepadanya sebelum dia dan ibunya melihat mereka di pintu depan.

Trivia[]

  • Himawari (向日葵) adalah kata Jepang untuk "bunga matahari". Ketika dibalik, yang pertama dari dua kanji dieja "Hyūga" (日向), yang juga bisa dibaca "Hinata," membuat namanya menjadi referensi untuk ibunya dan klan Hyūga.
  • Himawari dan Boruto adalah satu-satunya keturunan (diketahui) dari klan Hyuga yang awalnya tidak memiliki Byakugan. Namun, menurut Masashi Kishimoto, ia bermaksud untuk memberi mereka byakugan, tapi lupa sebelum merilis bab 700.[6] Hal ini diperbaiki di one-shot Zai no Sho di mana Himawari membangunkan byakugan.

Kutipan[]

  • (Untuk Boruto) "Kakak~… Apa kau main petak umpet denganku~? Apa kau di sini…? Hehehehehe."[7]
  • (Untuk ibunya) "Lain kali mungkin kita bisa datang bersama dengan kakak!"[8]

Referensi[]

  1. 1,0 1,1 Zai no Sho, halaman 31
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Hari Naruto Menjadi Hokage
  3. The Last: Naruto the Movie
  4. Boruto: Naruto Movie
  5. Chapter 700
  6. Artikel pada Cinemacafe (Jepang)
  7. Hari Naruto Menjadi Hokage, halaman 20
  8. Bab 700, halaman 4
Advertisement